Logo Bloomberg Technoz

Berapa Cadangan Devisa yang Terkuras Kala Dolar Jebol Rp16.000?

Tim Riset Bloomberg Technoz
08 May 2024 08:00

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, Rabu (8/5/2024), Bank Indonesia akan mengumumkan posisi cadangan devisa per akhir April. Posisi cadev RI pada bulan lalu akan menjadi kabar yang ditunggu. 

Pasalnya, selama April rupiah terjatuh hingga ke level terlemah dalam empat tahun terakhir, memantik kecemasan pasar dan akhirnya memaksa bank sentral kembali menaikkan bunga acuan BI rate ke level 6,25%, posisi tertinggi sejak benchmark diperkenalkan pada 2016 silam.

Sepanjang April, rupiah tergerus sedikitnya 2,55% dengan level terlemah terjadi di Rp16.260/US$. Kejatuhan rupiah dimulai sejak pasar keuangan kembali dibuka pada 16 April setelah libur panjang Lebaran. Di pasar offshore, rupiah NDF bahkan sempat menyentuh Rp16.400-an per dolar AS. 

Kejatuhan rupiah yang sebenarnya sudah tertekan sejak awal tahun akibat arus keluar modal asing di pasar surat berharga negara (SBN), semula 'hanya' diselesaikan oleh BI dengan mengguyur pasar dengan dolar AS baik di pasar spot maupun NDF domestik (DNDF). BI juga melakukan intervensi melalui pasar SBN melalui twist operation. Selama periode turbulensi yang menimpa rupiah, BI diduga telah mengguyur pasar sedikitnya sebesar US$250 juta per hari.

Nilai cadangan devisa RI telah terkuras US$6 miliar hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini (Bloomberg)

Namun, berbagai 'senjata' itu tak mampu meredakan arus jual yang memuncak karena pasar khawatir dengan prospek bunga global yang kian mengetat. Alhasil, BI akhirnya mengerek bunga acuan BI rate pada 24 April sebesar 25 bps ke 6,25%.