Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Mengamuk, Negara Asia Putar Otak Pertahankan Mata Uang

News
25 April 2024 17:10

Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Claire Jiao, Catherine Bosley dan Katia Dmitrieva - Bloomberg News

Bloomberg, Investor sedang memantau kebijakan bunga acuan  negara-negara Asia sebagai senjata untuk melawan penguatan dolar AS, setelah Bank Indonesia secara mengejutkan menaikkan bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Nilai tukar mata uang Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Malaysia, Filipina, dan India  terhadap dolar AS semuanya diperdagangkan mendekati level terendah dalam beberapa tahun. Hal ini meningkatkan kemungkinan bagi otoritas pengelola moneter setempat untuk mengambil tindakan lebih tegas guna membendung penurunan tersebut. Swap won dan ringgit, misalnya, sudah menghitung sikap yang kurang dovish dari kedua bank sentral setempat.

Pengetatan moneter tak terduga Indonesia minggu ini menunjukkan posisi genting Bank Indonesia saat mereka bergulat dengan prospek suku bunga AS yang tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Pembuat kebijakan di seluruh Asia harus memilih antara meredam pertumbuhan ekonomi atau melindungi nilai tukar yang sedang anjlok.

(Perbandingan imbal hasil sueat berharga Asia dengan AS. (Sumber: Bloomberg)

"Kenaikan suku bunga yang mengejutkan oleh Bank Indonesia pasti akan membuat para bank sentral negara-negara berkembang lainnya lebih memperhatikan data-data yang ada," kata Frederic Neumann, kepala ekonom Asia di HSBC Holdings Plc. "Bahkan ketika inflasi telah normal di sebagian besar Asia, kekhawatiran akan penguatan dolar lebih lanjut membuat para bank sentral di kawasan ini bersikap defensif."