Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ungkap Risiko Jika BI Tahan Suku Bunga Acuan

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 April 2024 05:50

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan beberapa risiko yang bisa saja terjadi apabila Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI Rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan April 2024.

Sebelumnya, Ibrahim memprediksi bahwa BI akan menaikan suku bunga sebesar 25bps pada RDG bulan April ini, dengan tujuan menstabilkan rupiah yang saat ini telah berada diatas Rp16.000/US$.

“Kemudian bagaimana kalau BI mempertahankan suku bunga, saya lihat dengan kondisi rupiah diatas Rp16.000/US$ kayaknya kurang pas kalau seandainya BI mempertahankan suku bunga,” tutur Ibrahim saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (23/4/2024).

Ia menjelaskan, langkah intervensi yang dilakukan BI di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) belum tentu dapat membawa rupiah kembali pada fundamental yang ada. Dengan demikian, Ibrahim menegaskan jika BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya maka memiliki dampak kepada rupiah.

“Seandainya rupiah masih melemah karena mempertahankan suku bunga belum tentu rupiah akan menguat, kemungkinan rupiah akan stagnan,” tegasnya.