Logo Bloomberg Technoz

Ibrahim mengatakan satu-satunya langkah yang dapat dilakukan BI untuk mengembalikan rupiah ke nilai fundamentalnya adalah dengan menaikan suku bunga acuan, yang ia prediksi sebesar 25bps.

“Walaupun banyak pengamat mengatakan kemungkinan besar BI akan mempertahankan suku bunga. Tapi saya lebih optimis BI akan menaikan suku bunga 25bps,” pungkas Ibrahim.

Selain itu, pada pekan ini para pelaku pasar global juga masih waspada jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AMerika Serikat (AS) dan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan mempengaruhi prospek kebijakan bunga The Fed atau Bank Sentral AS ke depan.

Ia memprediksi, Bank Sentral AS masih mempertahankan suku bunga acuannya. Tercermin dengan data inflasi AS yang masih tinggi, selain itu data Produk Domestik Bruto (PDB) AS juga diproyeksikan mengalami penyusutan pada kuartal I.

“Hal yang ditakutkan para Investor adalah pernyataan-pernyataan bank sentral negara bagian, seperti Kashkari [Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis] dan lain-lain, dia mengatakan kemungkinan besar Bank Sentral AS di bulan Juni ini akan mempertahankan suku bunga,” tutur Ibrahim.

Ibrahim menyebut, beberapa hal tersebut yang menjadi sebuah kegaduhan tersendiri di pasar dan membuat dolar terus mengalami penguatan, pada akhirnya membuat rupiah melemah. Pelemahan ini yang menurutnya harus diwaspadai oleh BI. 

(azr/lav)

No more pages