Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Melemah Terbatas, Pasar Antisipasi BI Rate

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 April 2024 09:18

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka sedikit melemah dalam perdagangan di pasar spot, pagi hari ini, Selasa (23/4/2024). Pelemahan rupiah terbatas di kisaran Rp16.240/US$ dan sempat menyentuh Rp16.248/US$ pada tiga menit awal pembukaan pasar.

Pergerakan rupiah yang terbatas berlangsung di tengah mayoritas mata uang Asia yang cenderung menguat pagi ini. Peso Filipina memimpin penguatan 0,18%, disusul oleh won Korea Selatan yang menguat tipis 0,09%. Sedangkan ringgit Malaysia dan dong Vietnam masih melemah dalam kisaran terbatas. Yuan China melemah pagi ini diikuti oleh dolar Hong Kong dan yuan Hong Kong (CNH).

Para pelaku pasar masih menahan diri menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilangsungkan mulai hari ini. Lelang sukuk negara juga dilangsungkan pagi ini sampai pukul 11.00 siang nanti dengan yield surat berharga negara telah memecah rekor di atas 7%.

Hasil konsensus 39 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan BI akan kembali menahan bunga acuan BI rate di 6%. Hanya 11 dari 39 ekonom yang memprediksi BI rate akan naik ke 6,25%.

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi menguat terbatas hari ini di kisaran sempit dengan target penguatan terdekat menuju Rp16.210-Rp16.180/US$. Level resistance potensial selanjutnya menarik dicermati pada Rp16.100/US$ sebagai level paling optimis.

Dalam jangka pendek, rupiah memiliki support di Rp16.255/US$ dan Rp16.280/US$, serta Rp16.300/US$ sebagai support terkuat yang tercermin dari pergerakan time frame daily.