Logo Bloomberg Technoz

Dihajar Profit Taking, Harga Emas Ambruk

Hidayat Setiaji
23 April 2024 08:15

Karyawan melayani jual beli emas perhiasan di sebuah toko emas di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andran Kristianto)
Karyawan melayani jual beli emas perhiasan di sebuah toko emas di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andran Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor mulai ‘gatal’ untuk mencairkan keuntungan karena cuan yang didapat memang sudah tebal.

Pada Senin (22/4/2023), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.333,75/troy ons. Jatuh 2,43% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Pagi ini, harga sang logam mulia masih terkoreksi. Pada pukul 07:46 WIB, harga emas tercatat turun 0,07% ke US$ 2.332,18/troy ons.

Faktor ambil untung alias profit taking sepertinya menjadi alasan di balik kejatuhan harga emas. Maklum, dalam sebulan terakhir harga komoditas ini masih naik 7,4% secara point-to-point. Selama setahun ke belakang, harga masih naik 17,26%.

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Selain profit taking, ketegangan di Timur Tengah yang mereda juga membuat emas menjadi kurang seksi. Gesekan antara Iran dan Israel tidak mengalami eskalasi, meski Negeri Bintang Daud disebut-sebut melancarkan serangan balasan ke Negeri Persia.