Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Hawkish The Fed Menguat, Rupiah Bisa Ambles Kian Dalam

Tim Riset Bloomberg Technoz
19 April 2024 07:57

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akan menghadapi tantangan besar lagi hari ini, Jumat (19/4/2024) bahkan berpotensi terpuruk kembali menuju kisaran lebih buruk di Rp16.300/US$, menyusul sentimen negatif global yang kembali meruyak.

Pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) yang hawkish kian memupus harapan pelaku pasar atas peluang pelonggaran moneter di negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia itu.

Lebih-lebih, data klaim pengangguran yang dirilis semalam juga cenderung rendah semakin menguatkan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) masih cukup tangguh dan bisa sewaktu-waktu memicu reakselerasi inflasi.

Tiga pejabat The Fed memberikan pernyataan yang membuat 'nyali' pelaku pasar kembali surut. Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia merasa nyaman mempertahankan suku bunga tetap stabil saat ini, dan menegaskan bahwa dia tidak berpikir akan tepat untuk menurunkan biaya pinjaman hingga akhir tahun.

Gubernur Federal Reserve Bank of New York, John Williams mengatakan bahwa tidak perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan data ekonomi akan menentukan waktunya.