Logo Bloomberg Technoz

Investasi Asing di China Catat Rekor Terendah Sejak 2015

Ruisa Khoiriyah
19 January 2023 13:49

Gedung perumahan di Henan, China. Pemerintah China berencana memudahkan para pengembang dalam mengakses permodalan (Qilai Shen/Bloomberg)
Gedung perumahan di Henan, China. Pemerintah China berencana memudahkan para pengembang dalam mengakses permodalan (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai investasi asing di China mencatat rekor terendah selama dua bulan terakhir 2022, buntut dari kekacauan yang merebak pasca pemerintahan Presiden Xi Jinping memutuskan mengakhiri kebijakan zero Covid-19. Ledakan infeksi yang tak terkendali menciutkan nyali pemodal asing dalam melanjutkan investasi mereka di Tiongkok.

Pada Desember 2022, nilai investasi asing langsung alias foreign direct investment (FDI) di China hanya tercatat sebesar CNY 76,6 miliar atau US$ 11,3 miliar, setara dengan Rp 17,06 triliun. Angka itu turun 29% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Anjloknya nilai FDI di Desember itu juga melanjutkan tren penurunan pada November sebesar 33%, kemerosotan terbesar sejak 2015. Penurunan angka investasi asing itu bahkan lebih parah bila dibandingkan periode awal pandemi. Saat Wuhan mulai dikunci, FDI China menurun hanya sekitar 26%. 

Secara umum, nilai investasi asing di China masih mampu tumbuh 6,3% senilai CNY 1,2 triliun. Hanya saja, tidak ada penjelasan lebih terperinci dari mana saja investasi itu datang dan ditanamkan di sektor apa. Bila mengacu pada pola FDI pada 2020 dan 2021, lebih dari 70% investasi asing berasal dari Hong Kong baik itu dari investor lokal, China daratan maupun investor asing yang menitip dana lewat kota tersebut.

Bukan cuma investasi asing langsung yang merosot nilainya. Para pemodal di pasar finansial juga pesimistis melihat China pada 2022. Tercatat nilai penjualan aset (net sell) oleh investor asing di China menembus CNY 610 miliar.

Para pebisnis asing kebanyakan masih pesimistis tentang pasar China pada 2022 lalu karena kebijakan restriksi ketat zero Covid sudah pasti menekan perekonomian, membuat hidup dan berbisnis di China semakin berat. Ada cukup banyak pebisnis dan investor asing yang tidak bisa bepergian ke China sekadar untuk menengok bisnis mereka. Akibatnya sudah bisa ditebak, mereka menimbang tempat lain dalam 3 tahun terakhir.