Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Paling Anjlok Februari 2024: Besi/Baja, CPO, dan Perhiasan

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 March 2024 16:10

Ilustrasi ekspor. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi ekspor. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Februari 2024 tercatat US$19,31 miliar atau turun 5,79% dibanding Januari 2024 (month to month/mtm). 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan penurunan nilai ekspor Indonesia didorong oleh kinerja ekspor non-migas. Ini terutama besi dan baja dengan andil penurunan 3,26%, lemak dan minyak hewani nabati dengan andil 2,6%, serta logam mulia dan perhiasan permata dengan andil 0,6%.

Sementara itu, penurunan ekspor migas didorong penurunan nilai ekspor gas dengan andil mencapai 1,58%.

"Rinciannya, nilai ekspor migas US$1,22 miliar atau turun 12,93% dari US$1,4 miliar. Nilai ekspor non-migas juga menyusut 5,27% menjadi US$18,09 miliar, dari US$19,1 miliar," papar Amalia dalam Konferensi Pers Ekspor-Impor Februari 2024, Jumat (15/3/2024).

Secara tahunan, nilai ekspor Februari turun 9,45%. Amalia menjelaskan kontraksi ini didorong penurunan ekspor non-migas, terutama lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja.