Logo Bloomberg Technoz

Harga CPO Sampai Nikel Melesat, Komoditas Andalan Ekspor RI

Hidayat Setiaji
13 March 2024 12:47

Kapal kontainer milik Meratus Waingapu di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian
Kapal kontainer milik Meratus Waingapu di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komoditas sumber daya alam masih menjadi produk andalan ekspor Indonesia. Oleh karena itu, perkembangan harga komoditas menjadi faktor penting yang menentukan kinerja ekspor.

Tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia adalah US$ 291,9 miliar. Dibandingkan 2022, nilai ekspor berkurang 11,33%.

Penyebab penurunan tersebut tidak lain adalah tren penurunan harga komoditas. Sepanjang 2023, harga batu bara anjlok 64,01% sementara minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terpangkas 10,42%.

Ekspor batu bara menyumbang 14,24% dari total ekspor non-migas Indonesia sepanjang 2023, kontributor terbesar. Sedangkan CPO menyumbang 9,87%, berada di posisi ketiga.

Sumber: BPS

Memasuki bulan ketiga 2024, harapan itu muncul. Harga sejumlah komoditas unggulan ekspor Indonesia mulai bangkit dan membukukan kenaikan.