Logo Bloomberg Technoz

Tren Bullish Nikel Diramal Cuma Sementara, Belum Jadi Titik Balik

Wike Dita Herlinda
15 March 2024 10:25

Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov
Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penguatan harga nikel beberapa waktu terakhir dinilai hanya bersifat sementara. Komoditas mineral logam andalan Indonesia itu diproyeksi masih akan mengalami fase bearish secara kumulatif pada 2024. 

Para periset BMI –lembaga riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings – mengatakan rebound harga nikel baru-baru ini merefleksikan peningkatan optimisme pasar, setelah komoditas tersebut mencapaai titik terendah year to date (ytd) di level US$15.921/ton pada 9 Februari 2024.

Posisi short netto mencapai 24.718 pada 9 Februari dan terus mengalami penurunan sejak saat itu, yang menunjukkan bahwa sentimen bearish telah sedikit berkurang, sehingga menimbulkan tekanan ke atas pada harga nikel.

Harga Nikel (Sumber: Bloomberg)

Harga juga mendapat dukungan dalam beberapa pekan terakhir karena permasalahan peraturan izin tambang di Indonesia, yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

“Penundaan sementara dalam penerbitan izin produksi [rencana kerja dan anggaran biaya/RKAB pertambangan] setelah diberlakukannya sistem kuota baru dapat mengakibatkan penurunan produksi dalam jangka pendek,” papar tim analis BMI dalam laporannya, Jumat (15/3/2024)