Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju pergerakan bursa saham Asia mengalami tren apresiasi, seperti halnya yang terjadi pada pasar saham Indonesia, Jumat (17/3/2023).

Seluruh indeks saham utama saham Asia ikut melesat. Hang Seng (Hong Kong) melesat 1,23%, Shanghai Composite (China) naik 0,87%, Topix (Jepang) naik 0,81%, KLCI (Malaysia) naik 0,90%, Straits Times (Singapura) naik 0,56%, dan Kospi (Korea Selatan) terapresiasi 0,63%.

Pada pukul 09:30 WIB, IHSG berada di posisi 6.631,2. Melesat 1,03% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

IHSG dan bursa saham Asia mengikuti pola bergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS). Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks S&P 500 ditutup menguat 1,76%, dan indeks Nasdaq naik 2,48%.

Sejumlah tekanan dan kekhawatiran di sektor perbankan sudah reda. Pelaku pasar kini optimis bahwa risiko-risiko yang ditakutkan sebelumnya akan hilang secara bertahap.

Optimisme hadir bersamaan dengan sejumlah Otoritas Keuangan setempat yang responsif terhadap kejatuhan yang terjadi sebelumnya. Seperti bank sentral yang menyatakan siap membantu likuiditas Credit Suisse mencapai US$ 54 miliar.

First Republic Bank juga mendapat dukungan komitmen dari bank-bank besar di AS senilai US$ 30 miliar demi menenangkan gejolak usai nasabah melakukan penarikan dana di bank-bank regional.

Trimegah Sekuritas Indonesia berpandangan kondisi bursa saham relatif lebih baik pada hari ini. Gunjang-ganjing pada tiga bank di AS yang tengah mengalami masalah, akan berdampak minim.

Khusus industri perbankan dalam negeri relatif kuat mengingat tingginya likuiditas yang ada saat ini. Hal ini senada dengan pernyataan Bank Indonesia (BI), lewat Gubernur Perry Warjiyo.

Tren positif ini juga ikut mengangkat kenaikan pada harga komoditas global. Harga minyak naik, dan emas menuju kenaikan mingguan tertinggi sejak pertengahan Januari. Harga minyak mentah Brent Crude (ICE) kontrak Mei 2023 melesat 0,39% pada pagi ini.

(fad/wep)