Logo Bloomberg Technoz

ESDM Restui Pengembangan Baterai LFP: Perbanyak Pilihan Pasar

Sultan Ibnu Affan
01 March 2024 19:10

Bengisian daya baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Michaela Nagyidaiova
Bengisian daya baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Michaela Nagyidaiova

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi lampu hijau terhadap peluang Indonesia untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) berbasis lithium ferro phosphate (LFP) di dalam negeri, bersamaan dengan baterai berbasis nikel.

Baterai LFP selama ini dicap sebagai kompetitor baterai berbasis nikel atau nickel manganese cobalt (NMC).

Dalam kaitan itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, dengan mengembangkan baterai LFP sendiri, Indonesia dapat memiliki pasar dan ekosistem kendaraan listrik yang lebih bervariasi dan memiliki ragam pilihan baterai yang efisien.

"Kan bagus nanti kalau ada dua pilihan itu. Kita itu kalau [hanya] ada satu pilihan, malah kita dipaksa ke situ, kan teknologi jalan terus. Jadi kita ikuti saja seperti itu," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Penggunaan LFP untuk baterai kendaraan listrik makin populer./dok. Bloomberg


Dadan menambahkan pemerintah juga telah mengatur penggunaan nikel dalam industri EV saat ini, seiring dengan genjotan hilirisasi yang digaungkan terhadap komoditas mineral penting itu.