Logo Bloomberg Technoz

191 Daerah dengan Beras Mahal, Ada yang Tembus Rp54.772 Per Kg

Mis Fransiska Dewi
11 August 2025 15:40

Warga memiih beras yang dijual di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga memiih beras yang dijual di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan pada minggu pertama Agustus 2025 tercatat sebanyak 191 Kabupaten/Kota masih mengalami kenaikan harga beras. Harga beras di zona 3 atau Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah bahkan mencapai Rp54.772 per kilogram.

Tito memaparkan jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pada pekan keempat Juli 2025, sebanyak 233 wilayah tercatat mengalami kenaikan harga beras.

"Artinya berkurang jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan [harga beras]. Tapi perlu terus kita kerjakan supaya kabupaten/kota yang menurun harga berasnya daerah makin banyak," kata dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan daring, Senin (11/8/2025). 


Tito mewanti-wanti agar distribusi SPHP perlu digencarkan karena dua bulan ke depan produksi beras akan menurun. Hal inilah yang biasanya menyebabkan harga beras terkerek naik.

"Penekanan Bapak Presiden juga untuk pengendalian harga beras. Memang sudah diprediksi produksi beras kita memang puncak itulah pada bulan Juni yang lalu dan kemudian sudah mulai beberapa daerah memasuki kemarau, kekeringan, otomatis produksi akan menurun. Ini diperkirakan sampai dengan September-Oktober beberapa daerah penghasil produksi beras itu akan berkurang," tuturnya.