Logo Bloomberg Technoz

Bapanas Ungkap Pemicu Harga Beras Naik: Produsen Berebut Gabah

Sultan Ibnu Affan
29 February 2024 17:26

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan ihwal penyebab harga beras jenis premium yang naik akibat adanya kelangkaan di ritel pasar modern.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal itu disebabkan lantaran adanya ketimpangan antar produksi dan konsumsi yang cukup jauh, yang juga mengakibatkan kelangkaan gabah kering panen (GKP).

"Tahun 2022 kita hanya surplus 340.000 ton, 340.000 ton itu [tak sebanding dengan] kebutuhan sebulan itu 2,5 sampai 2,6 juta ton. Jadi pada saat produksi demikian, maka GKP ya akan berebut di tingkat petani. Sehingga memacu harga gabah naik," ujar Arief di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Arief mengatakan, sedianya harga beras memang sangat bergantung kepada harga GKP di tingkat hulu. Jika harga GKP naik akibat adanya kelangkaan produksi, maka produsen akan kesulitan memasok beras ke pasar ritel.

"Kalau GKP-nya Rp8.000, ya jangan pangling berasnya 16.000. kalau kemarin dekat-dekat Rp9.000, ya harganya Rp18.000, sesederhana itu," ujar dia.