Logo Bloomberg Technoz

Mungkinkah Sektor Properti RI Ambruk Seperti di China?

Dovana Hasiana
07 February 2024 11:22

Suasana perumahan mewah terbengkalai kawasan komplek industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana perumahan mewah terbengkalai kawasan komplek industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perekonomian China tengah mengalami masalah. Krisis di sektor properti membuat ekonomi Negeri Panda secara keseluruhan mengalami perlambatan.

Apakah risiko serupa bisa terjadi di Indonesia? Apakah sektor properti Tanah Air masih sehat?

Nixon Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), menyebut sektor properti harus dilihat lebih jauh. Untuk gedung dan rumah mewah, mungkin harga masih turun.

"Kalau ditanya high rise building bagaimana? Turun banget. Harga rumah di Pondok Indah sekarang dengan sebelum Covid masih lebih rendah hari ini," kata Nixon dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Namun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, lanjut Nixon, malah masih bergairah. Bahkan pertumbuhan permintaannya mencapai 2 digit, meski Nixon tidak menyebutkan angka detil.