Logo Bloomberg Technoz

Dana Asing Keluar Hampir Rp30 Triliun, Akankah BI Naikkan BI7DRR?

Ruisa Khoiriyah
19 October 2023 09:58

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang nanti, nilai tukar rupiah semakin terperosok menembus level psikologis terlemah baru yang terakhir terlihat April 2020 silam.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka langsung ambles ke Rp15.818/US$, kehilangan hampir 90 bps dan menjadi mata uang di Asia yang paling lemah pada perdagangan hari Kamis ini (19/10/2023).

Saat ini, belum satu jam perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok tak tertahankan ke Rp15.841/US$ pada pukul 09:53 WIB.

Bank Indonesia akan menghadapi kepelikan yang kian tinggi dengan nilai rupiah semakin tersudut berbagai sentimen negatif yang alih-alih terjeda, justru semakin memuncak. Akankan tekanan pelemahan rupiah yang semakin massif belakangan tertekan arus keluar modal asing hampir Rp30 triliun dari pasar keuangan domestik, bakal mendorong Bank Indonesia akhirnya berbalik arah menaikkan bunga acuan?

Hasil konsensus 31 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sampai saat ini masih memperkirakan BI akan kembali mempertahankan bunga acuan BI7DRR untuk kesembilan kali berturut-turut di level 5,75%.