"Enough is enough, stop pencitraan. Lihat Gubernur Jawa Barat sebelumnya, menggunakan kekuatan sosial media untuk hanya untuk mengangkat citra, tapi tidak melayani masyarakat sesungguhnya, termasuk buruh," tegasnya.
Dirinya juga menyinggung KDM mengenai survei calon presiden 2029 yang diselenggarakan Indikator Politik. Diketahui, KDM menjadi kandidat terkuat kedua dalam survei politik tersebut.
"Jangan mentang-mentang KDM itu. Siapa kamu? Pemilu 2029 masih lama, masih jauh. Anda calon presiden nomor dua, kata Indikator Politik. Sudahlah, jangan main-main gimik kayak begini. Mau terus menaikkan ratingnya dengan keputusan kontroversial," jelasnya.
Pada aksi kali ini buruh membawa dua tuntutan. Yakni, Gubernur Jabar harus merevisi UMSK 2026 se-Provinsi Jawa Barat sesuai rekomendasi para bupati walikota se-Jabar.
Kemudian, hentikan pencitraan gubernur melalui medsos, taati Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2025.
(ell)
































