AIT Catat Ekspansi Basis Klien di Tengah Tekanan Ekonomi

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan ekonomi dan perlambatan laju pertumbuhan nasional mendorong perusahaan lintas sektor untuk meninjau kembali strategi operasional mereka. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 5,04% (year on year), relatif stabil dibandingkan 5,03% pada 2024, namun menunjukkan perlambatan antar-triwulan yang berdampak pada meningkatnya biaya operasional dan kehati-hatian belanja korporasi.
Dalam kondisi tersebut, transformasi digital semakin diarahkan pada efisiensi, penyederhanaan proses, serta penguatan produktivitas. Teknologi kini tidak lagi semata menjadi alat ekspansi agresif, melainkan instrumen untuk menjaga ketahanan bisnis dan stabilitas kinerja di tengah tekanan ekonomi.
Sejalan dengan tren tersebut, Akar Inti Teknologi (AIT) mencatat peningkatan signifikan permintaan terhadap solusi digital sepanjang 2025. Jumlah klien AIT tercatat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan meningkatnya kebutuhan perusahaan terhadap sistem digital yang berorientasi pada efisiensi operasional.
Sepanjang 2025, AIT melayani klien dari berbagai sektor industri, mulai dari jasa keuangan, asuransi, logistik, properti, kesehatan, hingga layanan digital. Sejumlah klien tersebut antara lain IFG Life, Bank Neo Commerce, Logilink, Bank Central Asia, BCAD, Bank Mandiri Taspen, Asuransi Ramayana, BCA Insurance, Bank Syariah Indonesia, Mandiri Sekuritas, Pakuwon Group, Dexa Group, BPJS Ketenagakerjaan, hingga KFC Indonesia dan Padma Hotels.
Mayoritas proyek yang ditangani AIT berfokus pada pengembangan dan optimalisasi sistem digital di organisasi dengan struktur operasional kompleks dan multi-lokasi. Pengembangan diarahkan pada peningkatan efisiensi proses, penguatan kanal digital, serta integrasi sistem inti guna mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih terukur.
Di sektor berbasis konsumen, AIT mengembangkan KFCKu App untuk KFC Indonesia. Aplikasi tersebut dirancang untuk menyederhanakan proses pemesanan sekaligus mengintegrasikan aktivitas pelanggan dengan operasional gerai. Berdasarkan data internal KFC Indonesia, penjualan melalui kanal digital meningkat lebih dari 100% secara tahunan setelah implementasi aplikasi, dengan fitur Dine-In atau reservasi tempat mencatat tingkat adopsi tertinggi.
Implementasi serupa dilakukan di sektor hospitality melalui pengembangan Padma Hotels App. Aplikasi ini berfungsi sebagai platform terpadu untuk mendukung reservasi, komunikasi langsung dengan tamu, serta pengelolaan program loyalitas Padma Resident sebelum, selama, dan setelah masa menginap.
Berdasarkan data internal Padma Hotels, penggunaan aplikasi tersebut berkontribusi pada peningkatan signifikan direct booking. Jumlah pemesanan tercatat meningkat dari 25.000 room nights pada 2024 menjadi 37.000 room nights pada periode Januari hingga Oktober 2025, yang berdampak langsung pada peningkatan direct revenue dan customer lifetime value.
Selain pengembangan sistem, AIT juga memperluas layanan Staff Augmentation yang berfokus pada konsultasi dan pengembangan teknologi informasi secara end-to-end. Hingga akhir 2025, AIT telah menyalurkan 55 talenta teknologi dengan keahlian di bidang arsitektur dan desain infrastruktur TI, keamanan siber, pengembangan produk digital, integrasi sistem, hingga optimalisasi operasional jangka panjang.
Direktur Akar Inti Teknologi, Michelle Suteja, mengatakan kondisi ekonomi mendorong perusahaan untuk semakin selektif dalam memilih investasi teknologi. “Perusahaan kini mencari solusi digital yang relevan dengan kebutuhan operasional dan mampu membantu efisiensi bisnis dalam jangka menengah hingga panjang atau bisnis yang membutuhkan sumber pendapatan baru,” ujarnya.
Memasuki 2026, AIT juga menyiapkan pengembangan dan peluncuran produk teknologi yang dikembangkan secara internal dan dapat diadopsi lintas industri dengan pendekatan modular dan skalabel. Langkah ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan perusahaan akan sistem digital yang adaptif, terukur, dan berkelanjutan.
Dengan fokus pada efisiensi operasional, penguatan talenta teknologi, serta pengembangan produk internal, AIT memasuki 2026 di tengah dinamika ekonomi yang menuntut transformasi digital yang semakin strategis dan berdampak nyata bagi bisnis.































