Rosan bilang, lahan yang akan dibeli pemerintah tersebut memiliki jarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Ia juga mengatakan bahwa saat ini akses berupa jembatan yang akan menghubungkan area tersebut dengan Masjidil Haram tengah dibangun.
“Dan jembatan itu 2026 akan selesai. Dan nama jembatan itu adalah jembatan, biar saya enggak salah ya, Jembatan Huyun. Ya, betul. Al-Hujun, nama jembatannya Al-Hujun tunnel. Jadi ini dibangun, ini bisa melalui, bisa melalui lewat bagi maupun melalui berjalan langsung“ katanya
Selain itu, Danantara juga tengah melakukan proses bidding lot 6 yang berlokasi di Western Hindawiyah. Lahan terebut memiliki jarak sekitar 2,5 km dari Masjidil Haram. Ia mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan pendanaan sebesar US$750 juta.
“Nah. Sedang berproses, saya juga datang lagi. Dan alhamdulillah saya disampaikan, dari 90 bidder ini kita sudah masuk dua besar. Sudah masuk dua besar.” lanjut Rosan.
Ia menjelaskan bahwa bidding tersebut kini tak hanya menentukan harga, namun menentukan rencana, gambar, dan kepatuhan dari pembangunan proyek tersebut. Rosan mengatakan jika pengumuman pemenang penawaran tersebut akan dilakukan pada akhir Desember atau Januari 2026 mendatang.
Danatara menyebut bahwa pembelian kedua lahan ini dilakukan dengan mempertimbangkan arus lalu lintas dan logistiknya. Rosan juga menyebut bahwa pendanaan dari kampung haji tersebut akan terlebih dahulu dibebankan ke Danantara.
“Tentunya kita akan, kan kita juga kan berbicara dengan BPKH, BP Haji, semuanya. Tapi memang untuk awal, untuk proses ini, pengambilalian dan yang lain-lain, itu kami Danatara yang menyelesaikan.” kata Rosan.
“Nanti kami juga sangat terbuka untuk BPKHaji untuk bersama-sama dengan kami, karena mereka juga mempunyai dana yang cukup signifikan.”
(ell)
