Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom memandang produk dimetil eter (DME) yang berasal dari gasifikasi batu bara membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk dijalankan, sehingga sulit untuk dibiayai dari realokasi subsidi LPG 3 Kg.

Ekonom Senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan bahan baku batu bara harus terlebih dahulu berada di level tertentu agar produk DME memiliki nilai yang ekonomis bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan merespons wacana pemerintah yang berencana mengalihkan subsidi gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (Kg) ke DME.

Wijayanto menyatakan sudah banyak kajian yang menunjukan proyek DME hanya akan layak dijalankan jika harga batu bara yang digunakan sekitar US$30/ton. 

Dengan begitu, dengan harga batu bara yang saat ini berkisar di atas US$100/ton, pemerintah memerlukan subsidi yang begitu besar untuk menekan harga batu bara agar produk akhir DME memiliki harga yang ekonomis.