Kedua belah pihak juga berselisih mengenai upaya AS untuk memasukkan klausul yang dianggap Indonesia sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan ekonominya.
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengaku perundingan dagang dengan AS hingga kini masih berproses, termasuk memastikan tidak ada permasalahan spesifik dalam negosiasi.
"Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan," ujar Haryo saat dikonfirmasi, Rabu (10/12/2025).
Hanya saja, Haryo menggarisbawahi jika "dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar," seraya memastikan tetap berharap kesepakatan bisa segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada Juli, Indonesia setuju untuk membeli produk-produk AS senilai sekitar US$19 miliar, termasuk 50 pesawat Boeing Co, dan menghapus bea masuk impor dari AS.
Pemerintah RI juga setuju untuk menghilangkan beberapa persyaratan, termasuk aturan kandungan lokal, yang mempersulit AS menjual produk-produknya di negara ini. Pada saat itu, Presiden Donald Trump mengklaim telah berunding langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.
(ros)




























