"Pelanggan NVIDIA di AS sudah mulai menggunakan cip Blackwell yang luar biasa canggih, dan segera Rubin, yang keduanya tidak termasuk dalam kesepakatan ini," merujuk pada lini cip NVIDIA yang lebih canggih. Bulan lalu Bloomberg melaporkan pemerintah sedang mempertimbangkan persetujuan ekspor H200.
Izin ekspor H200 dipandang sebagai kompromi dari upaya Nvidia sebelumnya untuk menjual cip Blackwell yang lebih canggih ke pelanggan China, kata sumber yang mengetahui hal ini sebelum pengumuman muncul.
CEO Nvidia, Jensen Huang telah bertemu secara pribadi dengan Trump di Washington pekan lalu untuk membahas kontrol ekspor. Meski begitu baik Gedung Putih maupun perusahaan tidak membagikan detail percakapan mereka.
Biaya ke pemerintah AS akan berupa tarif 25% saat cip dikirim dari pabrik di Taiwan ke AS untuk diperiksa oleh Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan sebagai bagian dari tinjauan keamanan, menurut pejabat Departemen Perdagangan. Cip tersebut kemudian akan dikirim ke pelanggan China.
Dalam pernyataan pada Senin, Nvidia menyambut baik keputusan tersebut, mengatakan keputusan tersebut akan "membantu mendukung lapangan kerja bergaji tinggi dan manufaktur di AS. Menawarkan H200 pada pelanggan komersial, yang disetujui dan telah diverifikasi oleh Departemen Perdagangan, merupakan keseimbangan yang bijaksana yang sangat baik bagi AS."
Juru bicara Intel, AMD, dan Departemen Perdagangan belum memberikan komentar.
Saham Nvidia dan AMD keduanya melejit sekitar 2% pada perdagangan akhir setelah Trump mengumumkan hal tersebut. Intel, yang diperkirakan tidak diuntungkan atas perubahan ini dalam waktu dekat, naik kurang dari 1%.
Mengizinkan penjualan H200 ke China merupakan kemenangan bagi Nvidia atas upayanya meyakinkan Trump dan Kongres agar melonggarkan kontrol ekspor yang selama ini menghalangi perusahaan menjual cip AI-nya ke negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Huang menjalin hubungan dekat dengan Trump sejak Pemilu November 2024 dan memanfaatkan hubungan tersebut untuk meyakinkan Trump bahwa pembatasan hanya akan menguntungkan perusahaan domestik China, seperti Huawei Technologies Co.
Peneliti senior untuk China dan teknologi baru di Council on Foreign Relations, Chris McGuire menilai pelonggaran pembatasan pada H200 dan cip sejenis berisiko memberikan keunggulan bagi perusahaan China seperti DeepSeek yang bersaing dengan AS dalam AS.
"Ini sangat buruk bagi ekspor seluruh tumpukan AI ke seluruh dunia. Ini justru melemahkannya," jelas McGuire, yang pernah bertugas di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih di era Presiden Joe Biden. "Di saat China menekan kita sekeras mungkin dalam segala hal, mengapa kita menyerah?"
Setelah bertemu dengan Trump pada Rabu, Huang mengungkap ketidakpastian apakah China akan menerima cip H200 Nvidia jika AS melonggarkan pembatasan penjualan prosesor tersebut.
"Kami tidak tahu. Kami tidak tahu sama sekali," beber Huang saat memasuki rapat tertutup dengan anggota Komite Perbankan Senat, yang memiliki wewenang atas kontrol ekspor. "Kami tidak bisa menurunkan kualitas cip yang kami jual ke China—mereka tidak akan menerimanya."
Pada Agustus, Nvidia mendapat izin untuk menjual cip H20-nya ke China, sementara AMD mendapat izin untuk prosesor MI308-nya—masing-masing dirancang agar di bawah batas pembatasan ekspor.
Berdasarkan kesepakatan, yang digembar-gemborkan oleh Trump, itu perusahaan-perusahaan tersebut akan membayar 15% dari penjualan mereka di China kepada pemerintah AS. Pembayaran itu gagal terealisasi karena peraturan yang melegalkannya tidak pernah diterbitkan.
H20 dan H200 berasal dari generasi prosesor Hopper yang sama, jajaran produk yang sudah usang. Nvidia menjual generasi Blackwell yang lebih canggih di AS dan sedang bersiap untuk beralih ke generasi cip yang lebih cepat bernama Rubin.
Namun, H200 merupakan lompatan signifikan dibandingkan H20. Menurut Pusat Keamanan dan Teknologi Baru Universitas Georgetown, kinerja pemrosesan total H200 hampir 10 kali lipat dari batas yang sebelumnya diizinkan untuk ekspor ke China.
Ekspor cip H20 sebelumnya ke China pada akhirnya terhambat oleh otoritas Beijing, yang mengimbau calon pelanggan domestik untuk menghindari produk AS dan beralih ke prosesor buatan perusahaan China. Hal ini secara efektif memblokir Nvidia dan AMD dari China, pasar semikonduktor terbesar di dunia.
Pada Oktober, menjelang pertemuannya dengan Xi, Trump mengusulkan peluang untuk menawarkan versi sederhana cip arsitektur Blackwell Nvidia ke China. Ide itu tidak dibahas dalam pertemuannya dengan pemimpin China tersebut di Korea Selatan.
Anggota kabinet Trump, termasuk Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dan Menteri Keuangan Scott Bessent, kemudian mengatakan mereka menolak menjual versi Blackwell ke China saat ini.
Bulan lalu, Huang mengatakan China mewakili pasar senilai US$50 miliar bagi perusahaannya. Namun, untuk saat ini Nvidia mengecualikan pendapatan pusat data dari negara Asia tersebut dari proyeksi keuangannya.
"Kami sangat senang jika mendapat kesempatan untuk kembali masuk ke pasar China," bebernya dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Nvidia meraih kemenangan lobi terkait di Kongres pekan lalu, ketika para legislator menghilangkan ketentuan dari UU pertahanan yang wajib disahkan yang akan membatasi perusahaan untuk menjual cip AI canggihnya ke China dan negara-negara musuh lainnya.
UU yang disebut GAIN AI Act akan mewajibkan produsen cip, termasuk Nvidia dan AMD, untuk memberikan prioritas pada pelanggan Amerika sebelum menjual cip AI canggihnya ke China dan negara-negara lain yang dikenai embargo senjata.
Pelonggaran pembatasan ekspor cip menandai perubahan signifikan dari kebijakan yang diberlakukan sejak 2022 untuk mencegah Beijing dan militernya mengakses teknologi AS yang paling canggih.
Langkah ini berisiko memicu penolakan tajam dari para petinggi keamanan nasional di Washington yang selama ini mendukung kontrol ekspor sebagai cara untuk mencegah negara-negara musuh seperti China unggul dalam perlombaan AI.
H200, yang mulai dikirim ke pelanggan tahun lalu, dirancang untuk melatih dan menjalankan model AI. Prospek penjualan prosesor berkemampuan tinggi ke China memperkuat argumen para anggota kongres dari kedua partai yang gagal mendesak pengesahan UU AI GAIN.
Senator Elizabeth Warren, anggota Demokrat tingkat tinggi di panel perbankan, pada Senin memperingatkan bahwa langkah tersebut "berisiko mempercepat upaya China untuk mendominasi teknologi dan militer, serta mengancam keamanan ekonomi dan nasional AS."
Para anggota parlemen sedang menggodok RUU bipartisan lain yang dikenal sebagai UU SAFE, yang akan mengodifikasi pembatasan AS ekspor semikonduktor canggih yang sudah berlaku ke pasar China.
(bbn)

































