Logo Bloomberg Technoz

Raksasa Teknologi Jor-joran Investasi Pusat Data Buat Khawatir

Farid Nurhakim
04 December 2025 12:57

CEO IBMArvind Krishna (Sumber: Bloomberg)
CEO IBMArvind Krishna (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tengah menghabiskan miliaran dolar AS untuk pusat data (data center) dalam upaya mencapai kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI). Chief Executive Officer (CEO) International Business Machines (IBM), Arvind Krishna memberikan beberapa pemikirannya tentang pendekatan matematis di balik "taruhan" tersebut.

Dilansir Business Insider, Kamis (4/12/2025) belanja pusat data sedang meningkat. Dalam earning call Meta baru-baru ini, istilah seperti "kapasitas" dan "infrastruktur" AI kerap digunakan. Google pun baru saja mengumumkan bahwa pihaknya hendak membangun pusat data di luar angkasa.

Pada podcast "Decoder", Krishna menyimpulkan bahwa kemungkinan "tidak mungkin" perusahaan-perusahaan ini bakal memperoleh laba atas belanja-belanja modal mereka pada pusat data.


Perhitungan Krishna didasarkan pada biaya saat ini, karena apapun di masa depan bersifat spekulatif. Lebih rinci, dibutuhkan sekitar US$80 miliar atau setara dengan Rp1.331 triliun (kurs Rp16.642/US$) untuk mengisi penuh pusat data satu gigawatt.

"Baiklah, itu angka hari ini. Jadi, jika Anda akan berkomitmen 20-30 gigawatt, itu untuk satu perusahaan, itu berarti belanja modal sebesar US$1,5 triliun (sekitar Rp24.966 triliun)," ujar dia.