Logo Bloomberg Technoz

Lulusan Baru Makin Sulit Mencari Pekerjaan, Diambil Alih AI

Redaksi
04 December 2025 11:44

Ilustrasi teknologi AI milik Elon Musk, Grok xAI. (Dok Bloomberg)
Ilustrasi teknologi AI milik Elon Musk, Grok xAI. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong efisiensi kerja di sebuah perusahaan. Seolah hal baik, namun di sisi lain punya dampak bagi para lulusan baru atau calon peserta magang. Imbas masifnya chatbot AI memperkecil kesempatan lowongan kerja bagi first jobber.

Hasil temuan Adzura, platform pencarian kerja asal Inggris, memperlihatkan bahwa jumlah lowongan kerja turun 32% persis sejak ChatGPT milik OpenAI hadir pada bulan November 2022, dikutip Kamis (4/12/2025).

Lowongan untuk lulusan baru di Inggris kini hanya menyumbang 25% dari total kesempatan kerja, atau terjadi penurunan dibandingkan persentase tiga tahun lalu di 28,9%.


Indeed juga melaporkan bahwa para pencari kerja minim pengalaman dan baru saja lulus dari pendidikan di perguruan tinggi menghadapi pasar kerja terberat sejak 2018.  Dari data memperlihatkan bahwa lowongan kerja yang diiklankan untuk lulusan baru turun 33% pada pertengahan Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

AI secara nyata mampu mengurangi jumlah karyawan perusahaan karena terciptanya efisiensi kerja. Hal ini diakui oleh Allison Kirkby, pimpinan perusahaan telekomunikasi asal Inggris,  BT Group. Sejak 2023 BT Group telah mengumumkan rencana untuk PHK sekitar 40.000 hingga 55.000 karyawan, dilaporkan The Guardian.