Logo Bloomberg Technoz

Penguatan mata uang Asia terjadi merespons kelesuan dolar AS. Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup melemah 0,51% ke 98,854. Ini menjadi yang terendah sejak 28 Oktober atau lebih dari sebulan terakhir.

Meski berpotensi melanjutkan tren penguatan, pasar mata uang Asia hari ini akan bergerak lebih hati-hati menjelang serangkaian pengumuman data ekonomi AS, khususnya data tenaga kerja dan inflasi. Begitu juga dengan transisi kepemimpinan bank sentral Federal Reserve.

Akan tetapi, dalam jangka pendek volatilitas dolar AS masih akan terjadi karena investor menantikan bukti konkret sentimen perlambatan ekonomi Negeri Adikuasa. Terlebih, data tenaga kerja November yang akan dirilis pada 16 Desember mendatang bisa menjadi risiko bagi dolar AS.

Analisis Teknikal

Analisis Teknikal Rupiah Kamis 4 Desember 2025 (Sumber: Tim Riset Bloomberg Technoz, diolah)

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), rupiah berisiko melemah hari ini. Support terdekat menuju level Rp16.640/US$, dan berikutnya bisa mengetes Rp16.650/US$.

Apabila kembali jebol di kedua support tersebut, maka rupiah kemungkinan melemah lebih dalam ke arah Rp16.700/US$. Ini akan menjadu support terkuat.

Namun jika rupiah menguat hari ini, maka resisten yang patut dicermati adalah Rp16.620/US$. Resisten lanjutan ada di rentang Rp16.600-16.500/US$.

(riset/aji)

No more pages