Secara keseluruhan, Dian memproyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air sepanjang tahun ini akan berada dikisaran 5%-5,1%, sedikit lebih rendah dari target APBN yang dipatok pemerintah pada 2025 yang sebesar 5,2%.
“Dengan melihat berbagai indikator utama sepanjang Oktober–November, kami menilai ekonomi Indonesia masih cukup tangguh. Pertumbuhan tahun ini diperkirakan berada di kisaran 5%–5,1%, dengan kuartal IV lebih akseleratif,” kata dia.
Namun, dia menyoroti pemerintah perlu merealisasikan belanja sebesar Rp934 triliun dalam dua bulan terakhir 2025 untuk mencapai target outlook APBN, yang diharapkan mampu membantu pertumbuhan ekonomi pada Oktober hingga Desember tahun ini.
"Realisasi belanja pemerintah ini perlu tetap diakselerasi. Jika tercapai, ini akan sangat berkontribusi terhadap akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025," tuturnya.
(lav)
































