“Kenaikan beban tersebut turut membatasi ekspansi profitabilitas, dengan laba bersih kuartal III–2025 tercatat Rp368 miliar (-13,40% QoQ, +22,60% YoY),” jelas Aditya.
Secara margin, Net Profit Margin sedikit terpangkas ke 4,84% pada sembilan bulan pertama 2025 dibanding dengan 4,92% pada tahun 2024 di periode yang sama, seiring meningkatnya kontribusi segmen non-CPO dalam menopang portofolio pendapatan perusahaan.
Sebelumnya Astra Agro Lestari mengumumkan pendapatan mencapai Rp7,67 triliun, dengan mencatat pertumbuhan 3,4% QoQ dan menguat 28,4% YoY, sehingga menghasilkan total pendapatan hingga Januari-September adalah Rp22,12 triliun.
Sehingga, sebagai konsekuensinya Phintraco Sekuritas memangkas rekomendasi saham AALI menjadi hold dengan target price Rp8.000/saham.
Penyesuaian ini mencerminkan visibilitas ekspansi margin relatif sejalan dengan potensi biaya bahan baku yang meningkat dan berdampak pada membuat potensi rerating menjadi terbatas
Terlebih lagi, Phintraco melangsungkan penyesuaian atas asumsi pendapatan AALI untuk 2026 dan 2027 menjadi Rp29,03 triliun dan Rp30,88 triliun. Pembaruan ini turut diikuti revisi estimasi laba bersih untuk periode yang sama menjadi Rp1,43 triliun dan Rp1,5 triliun.
Informasi saja, hold adalah istilah dalam perdagangan saham, di mana analis memprediksi harga saham tersebut berpotensi memberikan imbal hasil (return) yang terbatas, di antara minus 10% hingga positif 10% dalam 12 bulan ke depan.
Adapun rekomendasi hold senada dengan konsensus yang dihimpun Bloomberg. Sebanyak sembilan analis kompak merekomendasikan hold saham AALI. Sementara hanya ada dua yang menyematkan rating buy.
Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga AALI potensial Rp8.251/saham untuk 12 bulan ke depan.
Rut Yesika Simak, Analis CGS International, memberikan rekomendasi hold dengan target harga terbatas Rp8.000/saham. Lebih pesimistis, Raka Junico Widyarman, analis MNC Sekuritas, memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp7.700/saham.
Begitu juga dengan Abdusshomad Cakra Buana, Analis Bahana Sekuritas, dengan rekomendasi hold dan targetnya Rp7.500/saham.
(fad/aji)






























