Oleh karena itu, ada harapan rupiah bisa kembali menguat hari ini. Secara teknikal, prospek penguatan rupiah masih terlihat meski mungkin relatif terbatas.
Resisten terdekat ada di level Rp16.620/US$. Jika tertembus, maka target penguatan selanjutnya ada di Rp 16.600/US$.
Mencermati tren perdagangan selanjutnya, selama nantinya berhasil break kedua resisten tersebut, rupiah berpotensi terapresiasi lebih lanjut ke level Rp 16.550/US$. Resisten terkuat ada di Rp 16.500/US$.
Namun jika rupiah malah melemah, maka target support terdekat adalah Rp 16.680/US$. Support lanjutan ada di Rp 16.700/US$. Level Rp16.750/US$ akan menjadu support potensial yang menahan rupiah jatuh lebih dalam.
Sentimen Penggerak Rupiah
Sejumlah sentimen membayangi pergerakan rupiah hari ini. Mulai dari pengumuman data inflasi dan berbagai indikator ekonomi penting lainnya pada pekan depan akan mempengaruhi fluktuasi pergerakan mata uang Ibu Pertiwi.
Tekanan juga datang dari respons bencana di beberapa daerah yang dapat mempengaruhi beban fiskal ke depan. Biaya penanganan iklim juga menjadi satu beban fiskal yang dapat membebani kas negara.
Melansir Samuel Sekuritas, pasar menyoroti kondisi domestik terkait impor ilegal, dan kepatuhan aturan penerbangan yang mengindikasikan kebutuhan koordinasi lintas pemangku kepentingan.
Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis kebijakan upah 2026 yang tertunda. Pengumuman ini akan menjadi katalis untuk menaikkan indeks keyakinan konsumen yang sempat turun pada bulan September dan naik tipis pada Oktober silam.
Dari global, beberapa sentimen seperti rencana pergantian Gubernur The Fed dan kondisi makro AS termasuk prospek penurunan suku bunga acuan masih membayangi pergerakan rupiah hari ini.
(dsp/aji)































