Logo Bloomberg Technoz

Dengan catatan tersebut, nominal dana investasi di atas kertas oleh Blackrock di emiten BREN mencapai total Rp2,55 triliun.

Yang juga jadi perhatian investor pasar modal, pada saham Petrosea (PTRO) juga terlihat jelas nama Blackrock kedapatan menggenggam 53 juta saham atau mencapai 53.417.328 yang juga setara dengan 0,53% total keseluruhan saham PTRO, dengan total dana investasi Blackrock mencapai lebih dari Rp5,28 triliun.

Jauh lebih potensial lagi total kepemilikan saham Blackrock di emiten Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) milik Prajogo Pangestu menyentuh 566 juta saham atau mencapai 566.191.037 yang setara dengan 0,5% dari total saham beredar dan disetor penuh CUAN.

Dengan itu, investasi oleh Blackrock di emiten CUAN terbilang Rp1,35 triliun.

Selain Blackrock, ada juga nama fund manager asing Vanguard, perusahaan investasi unggulan global asal Amerika Serikat juga menggenggam 731 juta lembar saham CUAN atau tepatnya 731.641.000 saham yang mencapai 0,65% total saham disetor penuh, dengan nominal dana investasi mencapai Rp1,75 triliun.

Vanguard Group Inc. juga memiliki 895 juta saham di Barito Pacific (BRPT), atau tepatnya mencapai 895.394.552 saham setara dengan 0,96% total saham keseluruhan BRPT, yang merupakan induk dari Grup Barito, dengan nilai nominal nyaris menyentuh Rp3,1 triliun.

Sebagai informasi, Blackrock merupakan perusahaan aset manajemen terbesar di dunia rancangan Larry Fink dengan total kelolaan aset (Asset Under Management/AUM) dana investasi mencapai US$12,5 triliun pada 2025.

Sedang Vanguard menduduki posisi kedua sebagai perusahaan investasi terbesar di dunia, dengan Vanguard mengelola aset sebesar US$11 triliun pada Juni 2025.

Kehadiran perusahaan investasi kelas dunia di emiten-emiten Indonesia menunjukkan besarnya potensi pasar dalam negeri. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan membangkitkan optimisme terhadap perkembangan pasar saham Indonesia, terutama di emiten-emiten Grup Barito milik Prajogo Pangestu.

(fad)

No more pages