Melemahnya IHSG merupakan efek secara langsung dari tertekannya sejumlah saham big caps, terutama jelang penutupan perdagangan siang hari ini.
Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Selasa (25/11/2025).
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengurangi 14,73 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 14,39 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) mengurangi 13,13 poin
- Bank Mandiri (BMRI) mengurangi 8,28 poin
- Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE) mengurangi 7,94 poin
- Barito Pacific (BRPT) mengurangi 4,77 poin
- Bank Central Asia (BBCA) mengurangi 4,69 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) mengurangi 3,97 poin
- Bumi Resources Minerals (BRMS) mengurangi 3,65 poin
- Indofood Sukses Makmur (INDF) mengurangi 2,22 poin
Adapun saham–saham LQ45 lain juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) drop 2,25%, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) terpeleset 1,29%, dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga melemah dengan kehilangan 1,07%.
Disusul oleh pelemahan saham infrastruktur, yaitu saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang turun 0,93%, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melemah 0,87%, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mencetak pelemahan 0,86%.
Analis RHB Sekuritas menyebut, IHSG menutup sesi pertama hari ini di zona merah dengan tekanan yang cukup signifikan, turun hampir 1% dari pembukaan.
IHSG ditutup melemah 0,75% pada Sesi I, dengan low harian mencapai 8.487,22 yang mencerminkan pelemahan -0,97%.
Net sell Rp1,82 Triliun, inilah pemicu utama koreksi IHSG. Investor asing terpantau melakukan aksi jual yang masif
papar RHB dalam riset terbarunya siang ini, Selasa.
Tema pasar Sesi I adalah risk–off oleh investor asing. Aksi profit taking di saham blue chip perbankan dan teknologi yang memiliki bobot besar menekan IHSG.
Top Foreign Net Sell:
- BBRI Rp138,73 M (bank big cap jadi korban utama profit taking).
- DOOH Rp98,79 M (tekanan jual di saham second-liner yang sensitif).
- EMTK Rp74,78 M (saham teknologi/ekosistem Superbank ditekan jual).
- BRMS Rp53,03 M (sektor komoditas yang sedang volatil).
- BNBR Rp48,91 M.
Top Foreign Net Buy:
- BUMI Rp220,89 M (pembelian besar di saham komoditas terkait batu bara/tambang).
- DEWA Rp85,44 M (saham komoditas energi second-liner yang diincar).
- KLBF Rp80,56 M (sektor kesehatan dan konsumsi yang lebih defensif).
- BULL Rp59,80 M.
- HUMI Rp34,56 M.
(fad/aji)































