Logo Bloomberg Technoz

Langkah itu akan menjadi konsesi bagi Beijing dan hampir dipastikan memicu penolakan luas dari kalangan garis keras anti-China di Washington.

Rencana tersebut juga akan menjadi kemenangan bagi CEO Nvidia Jensen Huang, yang secara intensif melobi tim Trump untuk mendapatkan kelonggaran dari pembatasan ekspor yang oleh banyak pihak di pemerintahan dianggap krusial bagi keamanan nasional AS.

Saham Nvidia naik ke level tertinggi sesi perdagangan pada hari Jumat setelah laporan tersebut mencuat. Saham menguat hingga 2% ke US$184,29, setelah sebelumnya sempat melemah.

Dalam pernyataannya, Nvidia mengatakan bahwa lanskap regulasi saat ini tidak memungkinkan perusahaan menawarkan produk pusat data yang kompetitif di China, “membiarkan pasar raksasa itu dikuasai oleh para pesaing asing kami yang berkembang pesat.”

Perangkat keras Nvidia saat ini menjadi standar industri untuk pengembangan AI, menjadikan chipnya sebagai komponen paling dicari perusahaan yang membangun fasilitas pelatihan dan operasional model AI.

“Ketidakmampuan masuk ke pasar komputasi pusat data China tidak memengaruhi kemampuan kami memasok pelanggan di AS,” tambah perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California itu.

Nvidia berulang kali menegaskan hal tersebut sepanjang tahun ini saat mereka melobi untuk menggagalkan legislasi yang akan memaksa pembuat chip itu memprioritaskan pelanggan Amerika ketimbang pelanggan China.

Jensen Huang. (Bloomberg)

Gedung Putih mendorong para legislator menolak RUU tersebut, sebuah upaya bipartisan untuk mencegah Trump membuka izin penjualan chip kelas atas ke China.

Perwakilan Gedung Putih dan Departemen Perdagangan, yang mengatur ekspor, belum merespons permintaan komentar mengenai pembahasan H200.

Jika direalisasikan, langkah H200 akan menandai pelonggaran signifikan pembatasan dagang AS yang dirancang untuk menahan kemajuan China dalam kecerdasan buatan.

H200 lebih kuat dibanding prosesor H20, chip yang khusus dirancang untuk pasar China dan merupakan model paling maju yang saat ini disetujui Washington untuk diekspor.

Namun kedua akselerator AI itu masih berbasis teknologi generasi sebelumnya (Hopper), bukan lini Blackwell terbaru yang dijual Nvidia di AS.

Trump sebelumnya sempat melontarkan kemungkinan untuk membahas ekspor chip Blackwell dengan pemimpin China Xi Jinping. Topik tersebut pada akhirnya tidak muncul dalam pembicaraan terakhir mereka, namun pemerintahannya tidak sepenuhnya menutup peluang ekspor chip AI yang saat ini dibatasi.

Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian mengatakan dia bisa membayangkan ekspor chip Blackwell ke China setelah chip itu tak lagi menjadi yang paling canggih, kemungkinan dalam satu atau dua tahun ke depan.

Sejak pertemuan Trump-Xi, para pejabat pemerintah terus mengadakan diskusi tertutup mengenai chip mana yang dapat dijual AS namun juga bisa disetujui China untuk digunakan, menurut sejumlah orang yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Beijing berulang kali memprotes pembatasan AS terhadap chip kelas atas dan peralatan manufakturnya, sementara perusahaan-perusahaan besar China secara umum masih lebih memilih chip Nvidia ketimbang alternatif domestik yang berkualitas lebih rendah.

Di sisi lain, pemerintah China ingin mempercepat transisi ke perangkat keras AI lokal dari perusahaan seperti Huawei Technologies Co., yang tengah berupaya mengejar ketertinggalan.

Beijing telah mendorong, bahkan secara tegas melarang, penggunaan chip H20 dan produk Nvidia lain yang diperuntukkan bagi pasar China.

Menurut sumber, sebagian pejabat dalam pemerintahan Trump memandang penjualan H200 sebagai jalan kompromi. Pengiriman H200 dipandang sebagai langkah yang tidak seekstrem penjualan chip Blackwell, yang mendapat banyak tentangan dari pejabat senior.

Namun ada pula pihak yang mendorong China mendapatkan akses ke prosesor yang lebih mutakhir, dengan memposisikan perdebatan sebagai pilihan antara produk keluarga Blackwell atau Hopper.

Trump Sebut Pembicaraan Chip Nvidia dengan Xi Tak Meliputi Blackwell (Bloomberg)

Banyak pihak tidak ingin ada penambahan chip Nvidia apa pun yang masuk ke China, posisi yang juga didukung para legislator dari Partai Republik maupun Demokrat.

Lima bulan lalu, Bessent mengatakan kepada legislator bahwa pemerintahan Trump “tidak berniat” meningkatkan akses China terhadap semikonduktor canggih.

Bessent bahkan mencatat bahwa tim Trump telah membatasi akses terhadap chip H20 yang lebih lemah, sesuatu yang sempat dipertimbangkan tetapi tidak dilakukan pemerintahan Joe Biden.

Namun beberapa pekan kemudian, AS menyetujui pengiriman chip H20 ke China, sebagai imbalan atas pemotongan 15% dari pendapatan, sebuah pengaturan yang dianggap meragukan secara legal dan belum diformalisasi.

Pengendalian ekspor H20 tetap berlaku, artinya penjualan chip tersebut ke China tetap membutuhkan izin pemerintah AS.

Sejumlah pejabat senior saat itu secara terbuka menyatakan langkah tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang untuk mengamankan akses AS terhadap mineral tanah jarang dari China.

Namun sekitar enam sumber yang mengetahui detail kesepakatan di London mengatakan tidak ada perjanjian semacam itu.

Kementerian Perdagangan China menyatakan pihaknya menyetujui lisensi mineral tanah jarang sesuai pencabutan sejumlah kontrol ekspor AS yang lain. Beijing juga mengakui keputusan Washington terhadap chip H20 dan menyebutnya sebagai langkah proaktif.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick membenarkan ekspor akselerator tersebut dengan alasan bahwa penjualan itu akan membuat China “kecanduan” teknologi Amerika melemahkan daya saing negara Asia itu tanpa memberikan “teknologi terbaik kami, bukan yang kedua terbaik, bahkan bukan yang ketiga terbaik.”

Beijing merespons dengan mendorong perusahaan untuk tidak membeli chip Nvidia tersebut, memperkuat kebijakan yang telah dipegang pemerintah China setidaknya selama setahun.

Namun pada Agustus, Trump kemudian kembali melempar kemungkinan penjualan versi yang kurang canggih dari chip kelas atas Nvidia seri Blackwell, prospek yang membuat para garis keras anti-China dalam dan luar pemerintahan cemas, dan ikut memacu percepatan legislasi pengendalian ekspor di Capitol Hill.

Ketika Trump pada akhirnya tidak membahas penjualan chip Blackwell dengan Xi bulan lalu, banyak pihak di Washington lega. Namun kekhawatiran bahwa situasi bisa berubah tetap ada.

Saat ini sekelompok senator bipartisan sedang menyusun RUU yang mewajibkan Departemen Perdagangan menolak seluruh aplikasi lisensi untuk chip apa pun yang saat ini dibatasi ekspornya ke China, menurut laporan Bloomberg. Jika RUU itu disahkan, diskusi internal pemerintahan Trump soal H200 akan menjadi tidak relevan.

(bbn)

No more pages