Logo Bloomberg Technoz

Kinerja Grup Boy Thohir Tergerus, Saham Rawan Terkoreksi

Artha Adventy
09 November 2025 16:00

Dok. Adaro
Dok. Adaro

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja grup Garibaldi "Boy" Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) kompak mengalami tekanan sepanjang kuartal III-2025 akibat penurunan harga jual batu bara dan kenaikan biaya produksi.

Meski saham ketiganya masih bertahan di tren penguatan, analis menilai pergerakannya kini rawan koreksi dalam jangka pendek.

Mengutip laporan keuangan, ADRO mencatat laba bersih sebesar US$302 juta hingga akhir kuartal III-2025, turun 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Angka ini sejalan dengan konsensus (77% dari target sepanjang 2025), tetapi di atas perkiraan Indo Premier sebesar 87%.


Penurunan laba terutama disebabkan oleh biaya tunai batu bara kokas yang lebih rendah dari perkiraan dan kenaikan stripping ratio (SR) sebesar 89% IPS. Meski demikian, laba bersih kuartal III naik menjadi US$127 juta, didukung peningkatan volume jasa tambang dari anak usaha PT Saptaindra Sejati (SIS) sebesar 16% dan margin kas naik 3% secara kuartalan.

Sementara itu, AADI mencatat laba bersih US$587 juta pada Januari–September 2025, turun 45% yoy, dipicu oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) 8% qoq serta kenaikan SR 19% qoq. Laba bersih kuartal III turun menjadi US$159 juta atau turun 32% qoq, dengan volume penjualan mencapai 18,7 juta ton.