Logo Bloomberg Technoz

ADMR melaporkan produksi batu bara 2 juta ton, tetapi penjualan turun menjadi 1,5 juta ton akibat hambatan pengiriman di Sungai Barito. Harga jual batu bara metalurgi turun menjadi US$149 per ton, sementara biaya tunai menurun menjadi US$82 per ton meski SR meningkat menjadi 3,8%. 

Dalam risetnya, Indo Premier Sekuritas menilai tekanan laba grup Boy Thohir dipengaruhi oleh kombinasi penurunan harga batu bara dan kenaikan biaya operasional, meski kinerja operasional secara keseluruhan masih sesuai dengan panduan tahun berjalan.

 "ADRO melaporkan laba bersih kuartal III-2025 sebesar US$302 juta, turun 82% yoy, sesuai konsensus, tetapi di atas perkiraan kami, didorong oleh biaya batu bara kokas yang lebih rendah dari ekspektasi," tulis tim riset Indo Premier Sekuritas.

Indo Premier menaikkan proyeksi laba bersih sepanjang 2025 sebesar 25–31% dan merevisi target harga ADRO menjadi Rp2.800 per saham dari Rp2.400, serta AADI menjadi Rp9.500 per saham dari Rp8.000, dengan rekomendasi beli untuk keduanya.

Dari sisi teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai ketiga saham grup Boy Thohir masih dalam tren penguatan (uptrend), meski rawan koreksi jangka pendek.

Untuk AADI, pergerakannya masih positif, tetapi mulai dibayangi tekanan jual dalam tiga hari terakhir. Saham ini direkomendasikan wait and see.

"MACD dan Stochastic belum menunjukkan adanya tanda pembalikan arah," beber Herditya. 

Pergerakan ADMR masih bertahan di atas MA20, tetapi berpotensi pullback jangka pendek. MACD mulai menyempit dan rawan deadcross, demikian pula Stochastic yang juga masih rawan koreksi. Rekomendasi teknikal spec buy diberikan dengan target harga Rp1.415–Rp1.465 per saham.

Sementara ADRO masih dalam uptrend dengan kecenderungan pergerakan yang melandai. 

"Belum mampu menembus MA200, MACD masih di area positif dengan Stochastic yang rawan terkoreksi dahulu ke area netral," jelasnya. 

Rekomendasi teknikal Spec Buy diberikan dengan target Rp1.965–Rp2.030 per saham.

Per Jumat (7/11/2025), harga saham ADRO ditutup di Rp1.945 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp57,16 triliun, naik 11,14% dalam sebulan, tetapi masih turun 19,96% secara year to date (ytd). Asing tercatat jual bersih sebesar Rp4,41 triliun ytd.

Saham AADI di level Rp8.525 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp66,38 triliun, naik 0,59% ytd dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp1,05 triliun ytd.

Sementara ADMR ditutup di Rp1.400 per saham, naik 16,67% ytd dengan kapitalisasi pasar Rp57,24 triliun, dan penjualan bersih asing tercatat Rp72,77 miliar ytd.

(art/ros)

No more pages