Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal dengan perspektif harian (time frame daily), rupiah masih menyimpan risiko depresiasi. Target support terdekat adalah Rp16.750-16.770/US$.

Support terjauh atau target paling pesimistis adalah Rp16.800/US$ pada hari ini.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 5 November 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Akan tetapi, trendline terdekat menunjukkan ada potensi rupiah bisa menguat ke Rp16.680/US$. Target selanjutnya ada di Rp16.650/US$.

Selama rupiah bertengger di atas Rp16.800/US$ usai tertekan nantinya, maka masih ada potensi untuk lanjut melemah hingga Rp16.830/US$ dan Rp16.870/US$. Sebaliknya apabila terjadi penguatan hingga Rp16.650/US$ dalam tren jangka menengah, rupiah berpotensi terus menguat hingga balik ke level Rp16.600/US$.

Sementara di pasar regional pagi hari ini yang sudah dibuka, won Korea Selatan memimpin pelemahan mayoritas mata uang Asia, diikuti oleh baht Thailand, ringgit Malaysia, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong. Hanya yen Jepang yang berhasil menguat.

“Pelemahan nilai tukar terhadap dolar terjadi lebih luas dari yang saya perkirakan,” ujar Alvaro Vivanco, Kepala Strategi di TJM FX, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.

“Pergerakan ini tampaknya tidak sepenuhnya didorong oleh faktor posisi pasar.”

Sinyal dari para pejabat Federal Reserve yang menyoroti kegelisahannya terhadap inflasi juga telah menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih dalam dalam beberapa hari.

“Ke depan, kita akan berada dalam kondisi pasar yang bergejolak untuk sementara,” mengingat nada yang lebih hawkish dari The Fed dan ketiadaan data ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS, jelas Alvaro.

Pada saat yang sama, pasar juga menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia per Kuartal III-2025. 

Ekonomi Indonesia diprediksi masih solid pada Kuartal III-2025. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2025 pada hari ini, Rabu (5/11/2025). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 31 analis/ekonom menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air mencapai 5% year–on–year (yoy) pada Juli–September.

Konsumsi rumah tangga, penyumbang utama PDB dari sisi pengeluaran, rasanya maki kuat. Hal itu tercermin dari laju inflasi yang terakselerasi.

Dari sisi lapangan usaha, sektor manufaktur sebagai kontributor tertinggi di PDB berkinerja solid pada Kuartal III-2025. Terlihat dari skor Purchasing Managers’ Index (PMI) yang di atas 50, yang merupakan sinyal ekspansi.

(fad)

No more pages