“Secara keseluruhan, perkembangan terkait perdagangan kemungkinan akan tetap menjadi faktor utama yang menggerakkan nilai tukar mata uang Asia dalam periode saat ini,” tulis Rohit Garg, ahli strategi dari Citi, dalam catatannya, mengutip Bloomberg.
Gedung Putih mengumumkan Trump akan bertemu dengan Xi Jinping pada 30 Oktober — perkembangan positif di tengah perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Karoline Leavitt, dilaporkan Bloomberg News.
Leavitt menyampaikan pernyataan tersebut dalam Konferensi Pers di Gedung Putih.
Terbaru, Menteri Perdagangan China menyampaikan nada optimistis terkait pembicaraan dagang dengan AS, dengan mengatakan Beijing dan Washington dapat menemukan solusi menjelang perundingan penting antara kedua negara.
“Konsultasi ekonomi dan perdagangan antara China dan AS sepenuhnya menunjukkan bahwa, berdasarkan saling menghormati dan konsultasi yang setara, kedua negara dapat menemukan solusi untuk mengatasi kekhawatiran masing-masing,” papar Menteri Perdagangan Wang Wentao dalam konferensi pers mengenai rencana pembangunan lima tahun China yang berikutnya.
Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng — yang juga merupakan negosiator perdagangan utama negara itu — diagendakan bertemu dengan sejumlah pejabat AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, di Kuala Lumpur pada 24–27 Oktober mendatang untuk melanjutkan putaran pembicaraan perdagangan berikutnya.
Pertemuan ini akan menjadi persiapan bagi dialog lengkap antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada Kamis nanti di sela–sela KTT Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Korea Selatan.
(fad/ain)
