Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), berencana membereskan neraca dengan melakukan penghapusbukuan aset-aset non-produktif yang nilainya 50% dari kekayaan bersih perusahaan. Guna melancarkan niat itu, GIAA meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 12 November mendatang.

Corporate Secretary GIAA Cahyadi Indrananto menjelaskan, rencana penghapusbukuan aset pesawat merupakan langkah pemindah-tanganan dan penghapusbukuan atas aset-aset non-produktif milik perusahaan, seperti bagian pesawat yang tidak lagi terpakai, barang bernilai rendah, dan sejenisnya.

“Tujuannya agar aset-aset perusahaan terkelola dengan efektif dan dapat dimanfaatkan secara optimal,” ujar Cahyadi kepada Bloomberg Technoz, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, pelepasan aset non-produktif akan mengurangi beban dan total aset perusahaan, meningkatkan rasio efisiensi aset, serta memperbaiki struktur neraca. Namun, nilai aset yang akan dihapus belum diungkapkan.

“Perusahaan saat ini sedang menyiapkan permintaan persetujuan kepada pemegang saham di RUPS, dan setelah itu akan memfinalkan perhitungan nilai aktual aset yang dapat dihapus-bukukan,” jelasnya.