Laura Curtis - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan China agar tidak mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan asing yang membantu AS mengembangkan industri strategis. Peringatan ini muncul setelah Beijing pekan lalu menjatuhkan sanksi terhadap unit perusahaan Korea Selatan (Korsel) di AS, menyusul rencana investasinya di sektor maritim Amerika.

“Langkah balasan China terhadap perusahaan swasta di seluruh dunia merupakan bagian dari pola tekanan ekonomi yang lebih luas, dengan tujuan memengaruhi politik Amerika dan mengendalikan rantai pasok global melalui upaya menghalangi investasi asing di sektor perkapalan dan industri strategis lainnya di AS,” ujar Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dalam pernyataannya, Senin (20/10).

Pernyataan Greer menandai babak baru dalam sengketa maritim berkepanjangan antara AS dan China. Negeri Tirai Bambu, yang menguasai lebih dari separuh industri galangan kapal dunia, dalam beberapa tahun terakhir berupaya memperluas kendalinya atas Laut China Selatan — wilayah strategis yang menjadi jalur bagi lebih dari 80% perdagangan global.

Meskipun AS memiliki angkatan laut terkuat di dunia, kapasitas galangan kapalnya tergolong kecil. Karena itu, pemerintahan Trump berupaya memperkuat industri perkapalan domestik dengan membuka peluang investasi dari Korsel, negara pembuat kapal terbesar kedua di dunia.