Logo Bloomberg Technoz

Jelang 1 Tahun Pemerintahan, Prabowo Gelar Ratas Soal Pendidikan

Azura Yumna Ramadani Purnama
19 October 2025 14:00

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di Universitas Kebangsaan. (dok: Gerindra)
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di Universitas Kebangsaan. (dok: Gerindra)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto akan menggelar rapat terbatas (ratas) yang membahas isu pendidikan, pada sore hari ini, Minggu (19/10/2025). Ratas tersebut rencananya di kediaman pribadinya, di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Ratas tersebut rencananya dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi hingga Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.

Prasetyo sendiri mengonfirmasi terdapat ratas pada sore hari ini, di Kertanegara. Rencananya, ratas tersebut akan membahas terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

“Direncanakan ada [ratas],” kata Prasetyo kepada awak media, Minggu (19/10/2025).

Adapun, ratas tersebut digelar tepat sehari sebelum Prabowo resmi memimpin Indonesia selama satu tahun. Sebelumnya Prabowo resmi dilantik pada 20 Oktober 2024, atau akan mencapai satu tahun masa pemerintahannya pada besok Senin (20/10/2025).

Sebelumnya, Prasetyo mengungkapkan Prabowo menugaskan brian untuk memfokuskan pengembangan SDM berbasis STEM. Penugasan ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memastikan ketersediaan tenaga ahli domestik yang dapat mendukung program ekonomi strategis.

"Kemudian juga tadi ada laporan dari Bapak Menteri Diktisaintek, berkenaan dengan persiapan-persiapan di bidang sumber daya manusia yang berbasis STEM," ujar Prasetyo Hadi di Halim Perdana Kusuma, Selasa (14/10/2025).

Penugasan khusus ini muncul seiring dengan kebijakan pemerintah yang gencar mendorong hilirisasi sumber daya alam. Program hilirisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas mentah di dalam negeri, mulai dari nikel, bauksit, hingga sektor agrikultur dan maritim.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo menugaskan Menteri Diktisaintek untuk mencetak SDM berkualitas yang mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor strategis tersebut.

Penyiapan SDM ini ditujukan khusus untuk; Hilirisasi dengan mempersiapkan tenaga ahli yang mampu mendukung proses pengolahan sumber daya alam. Sedangkan pengawakan program besar ditujukan untuk mengisi kebutuhan SDM pada proyek-proyek strategis di sektor perkebunan dan kelautan.

"Bapak Presiden menugaskan khusus kepada Menteri Diktisaintek, untuk mempersiapkan sumber daya manusia tersebut," tegas Prasetyo, menandakan prioritas tinggi pemerintah dalam memastikan ketersediaan tenaga kerja terampil, terutama untuk menjalankan transformasi ekonomi yang berbasis nilai tambah.

Sebagai catatan, pengembangan SDM dengan basis STEM dilakukan melalui Sekolah Garuda sebagai program pengembangan pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini terdiri atas dua skema, yakni Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi.

Program Sekolah Garuda telah diperkenalkan secara serentak di 16 lokasi di seluruh Indonesia. Inisiatif ini terdiri dari dua komponen utama: 12 lokasi difokuskan untuk Sekolah Garuda Transformasi dan empat titik untuk pembangunan Sekolah Garuda Baru.

Sekolah Garuda Transformasi bertujuan memperkuat SMA/MA yang sudah ada, seperti SMAN Unggulan MH Thamrin di Jakarta Timur, agar mampu mencapai standar pendidikan kelas dunia. Sementara itu, Sekolah Garuda Baru dibangun dari awal di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), serta daerah yang mengalami keterbatasan akses terhadap pendidikan unggul.

Sekolah baru ini dirancang dengan konsep pembelajaran inklusif, kurikulum berbasis data, dan fasilitas yang efisien. Pemerintah menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda Baru hingga tahun 2029, dengan empat unit akan mulai dibangun pada tahun 2025 dan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Selain itu, ditargetkan 80 Sekolah Garuda Transformasi akan terbentuk sampai tahun 2029.