Logo Bloomberg Technoz

NPL Tinggi, Penyaluran Rp200 T Untuk Usaha Mikro Tak Maksimal

Redaksi
14 October 2025 14:40

Pengunjung melihat barang saat pameran UMKM Cerita Nusantara 2024 di Istora Senayan, Jumat (27/9/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung melihat barang saat pameran UMKM Cerita Nusantara 2024 di Istora Senayan, Jumat (27/9/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kucuran dan Rp200 triliun ke bank-bank Himbara untuk menggerakan sektor riil nampaknya belum dirasakan secara menyeluruh bagi pengusaha mikro. Pasalnya, para pengusaha mikro ini belum bisa memanfaatkan kredit di perbankan imbas non performing loan (NPL) dari usahanya yang masih tinggi.

“Karena yang KUR saja itu sampai sekarang kan penyarapannya juga rendah banget kan? Dengan NPL-nya juga tinggi.”  kata Hermawati Setyorinny, Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia Akumandiri kepada Bloomberg Technoz, Selasa (14/10/2025)

Bagi pengusaha mikro, SLIK OJK menjadi kendala utama usaha mikro untuk mengajukan kredit ke perbankan, terlebih usai adanya COVID, performa kredit usaha mikro di perbankan juga belumlah terlalu baik.


Hermawati juga mengatakan bahwa saat ini belum ada anggota asosisinya yang memanfaatkan kredit dari perbankan baru-baru ini. Ia mengatkan perbankan juga belum melakukan inisiatif ‘jemput bola’ bagi usaha mikro untuk memperoleh pendanaan.

“Enggak[melakukan jemput bola], kayaknya adem-adem aja padahal aku sering bersuara ya. Karena kita udah bantu UMKM tuh 10 ribu gitu. Di mana pelaku UMKM yang maju ke perbankan tuh kan semua didampingin ya.”tambahnya