Logo Bloomberg Technoz

Pasar Gelisah Tarif Trump, Rupiah Mungkin Kembali Lemah

Muhammad Julian Fadli
13 October 2025 08:28

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah mencatatkan performa positif pekan lalu dengan penguatan 0,08% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). rupiah kemungkinan akan kembali menghadapi tekanan pelemahan akibat ketidakpastian pasar global yang kembali muncul.

Tekanan ketidakpastian baru perihal perang tarif yang tak henti disembur panasnya oleh Presiden AS Donald Trump, akan menjalar ke dalam negeri. 

Sinyal dari pasar offshore sejauh ini menunjukkan tekanan. Rupiah NDF terpantau bergerak di rentang Rp16.611/US$, sedikit lebih kuat dibanding posisi penutupan pekan lalu di Rp16.632/US$. Namun, level rupiah NDF itu masih lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot pekan lalu di Rp16.553/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Senin 13 OKTOBER 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Ketidakpastian global kembali besar menyusul memberlakukan tarif tambahan sebesar 100% terhadap China. Pengumuman ini disampaikan hanya beberapa jam setelah ia mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping.

Yang membuat pasar makin khawatir adalah, munculnya kembali kekhawatiran akan gangguan perdagangan global yang dapat membuat dua ekonomi terbesar dunia itu praktis memutuskan hubungan, sekaligus meningkatkan tensi dalam negosiasi perdagangan berisiko tinggi antara Trump dan Xi.