Cliff Venzon dan Ditas Lopez - Bloomberg News

Bloomberg, Tuduhan korupsi besar-besaran dalam proyek infrastruktur penanggulangan banjir senilai miliaran dolar memicu protes massal di seluruh Filipina pada 21 September. Hal ini semakin meningkatkan tekanan pada Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk melakukan reformasi guna memberantas masalah yang telah lama menghantui negara Asia Tenggara tersebut.

Skandal ini memicu kemarahan di seluruh Filipina, negara yang sangat rentan terhadap banjir mematikan, terutama setelah terungkap bahwa sebagian besar infrastruktur yang didanai pemerintah rusak, atau dalam beberapa kasus, bahkan belum dibangun sama sekali.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum Vince Dizon, pola korupsi dalam proyek pengendalian banjir selama dekade terakhir mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kerugian yang mungkin melebihi satu triliun peso.

Pada skala tersebut, kerugiannya akan melampaui US$10 miliar kekayaan ilegal yang diduga dikumpulkan oleh mendiang Ferdinand Marcos—ayah presiden saat ini—dan kroni-kroninya selama masa kediktatorannya empat dekade lalu.