Jumhur menjelaskan, magang atau intership biasanya dilakukan oleh peserta didik dalam periode waktu tertentu. Sedangkan apprenticeship biasanya dilakukan oleh seorang pencari kerja yang ingin menekuni bidang tertentu.
"Misalnya, Anda dari bagian umum mau masuk [kerja] mengoperasikan mesin. Nah, Anda magang dulu sambil mengoperasikan mesin. Karena setelah itu upah akan lebih naik karena lebih profesional. Itu ada di perusahaan. Nah kita ini definisinya nggak jelas," tegasnya.
Diketahui, pemerintah akan menyelenggarakan program magang untuk lulusan perguruan tinggi atau fresh graduate [lulusan baru]. Nantinya, para peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum, yakni Rp3,3 juta per bulan, selama 6 bulan.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah Rapat Kabinet dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas Program Paket Kebijakan Ekonomi 2025.
Program magang bagi fresh graduate ini merupakan satu dari delapan program dalam paket kebijakan tersebut. Airlangga menjelaskan program magang ini hanya dapat diikuti oleh peserta yang memiliki kriteria, yakni maksimum 1 tahun setelah lulus dari perguruan tinggi.
"Penerima manfaat sebanyak 20.000 penerima manfaat. Besaran manfaat berupa uang saku setara upah minimum Rp3,3 juta/bulan, selama 6 bulan," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (15/9/2025).
Menurut Airlangga, estimasi anggaran yang dihabiskan untuk program ini mencapai Rp396 miliar. Nominal ini terdiri dari Rp198 miliar yang akan digunakan sampai akhir 2025, dan Rp198 miliar pada awal 2026.
(ain)
