Bloomberg Technoz, Jakarta - Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu alat pembayaran digital nasional yang kian mempermudah masyarakat karena penggunaannya yang cukup memindai kode QR. 

Namun, di tengah kemudahan tersebut, Bank Indonesia (BI) mengakui masih terdapat sejumlah oknum yang memanfaatkan sistem tersebut secara nakal. 

Berkaitan dengan hal tersebut, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendrata meminta agar konsumen maupun pedagang untuk lebih berhati-hati guna menghindari kecurangan oknum nakal tersebut. Salah satunya, dengan mengecek ulang nama merchat yang dipindai lewat QR. 

"Jadi kalau kita pedagang mungkin bisa saja pedagangnya memakai bukan QR-nya sendiri tapi QR-nya orang, sehingga pembeli itu bisa saja salah scan QR-nya. Jadi dari pihak pembeli, pengguna, kita harus memperhatikan apa benar namanya, apa benar barang yang dibeli, harganya," kata Filianingsih dalam konferensi pers RDG BI secara daring, Rabu (17/8/2025). 

Lebih lanjut, dia juga tak luput meminta agar pedagang untuk berhati-hati dengan oknum pembeli yang nakal karena menunjukkan notifikasi transaksi palsu.