Ada juga saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang juga berhasil menguat 19,8% ke level Rp665/saham pada hari ini.
Sementara itu, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga melesat 19,3% ke level Rp11.100/saham sampai dengan penutupan Sesi I perdagangan siang hari ini.
Menariknya, mayoritas analis masih memasang sikap Bullish untuk saham–saham rokok. Berikut rekomendasi dan target harga saham emiten rokok berdasarkan konsensus Bloomberg, Selasa (16/9/2025).
“Kami meyakini momentum harga sahamnya akan tetap kuat menjelang pengumuman final tarif cukai rokok, yang kemungkinan dilakukan pada kuartal IV-2025F,” mengutip riset Jason Chandra, Analis CGS International dalam studi terbarunya, Selasa.
Target Harga dan Rekomendasi Saham Rokok
HM Sampoerna (HMSP)
HMSP
- Buy: 7 Analis
- Hold: 7
- Sell: 1
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp655/saham
Terbaru, Jason Chandra, Analis CGS International memberikan rekomendasi beli saham HMSP dengan target harga Rp620/saham. Selanjutnya, Analis INA Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi beli dengan target harga mencapai Rp725/saham.
Terlebih lagi, pada Juli kemarin, Willy Goutama, Analis Maybank Investment Banking Group menyematkan rating beli dengan target harga saham potensial mencapai Rp850/saham bagi HMSP.
Gudang Garam (GGRM)
GGRM
- Buy: 0 Analis
- Hold: 4
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp6.570/saham
Sarkia Adelia, Analis Panin Sekuritas memberikan rekomendasi tahan saham GGRM dengan target harga Rp8.600/saham. Selanjutnya Jason Chandra, Analis CGS International memberikan rekomendasi dan posisi kurangi (reduce) dengan target harga masih potensial mencapai Rp9.500/saham.
Pada 2025, INA Sekuritas Indonesia turut masih menyematkan rekomendasi netral terhadap saham GGRM, dengan target harga saham berpotensi mencapai Rp11.315/saham.
Wismilak Inti Makmur (WIIM)
WIIM
- Buy: 3 Analis
- Hold: 0
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp725 hingga mencapai Rp1.380/saham.
Jason Chandra, Analis CGS International memberikan rekomendasi beli saham WIIM dengan target harga Rp870/saham. Bersamaan dengan, Analis INA Sekuritas Indonesia yang memberikan rekomendasi beli dengan target harga mencapai Rp725/saham. Ditambah dengan rekomendasi saham dari RHB Research, dengan target Rp1.380/saham.
Manuver cepat saham emiten rokok pada perdagangan saham sepanjang hari ini berkaitan erat dengan spekulasi investor akan pengkajian ulang tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT).
“Berbagai pembahasan di DPR mendorong penetapan tarif cukai rokok yang lebih rendah, dan hal ini disambut baik oleh Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Alhasil, saat ini kami melihat kemungkinan yang lebih besar untuk diterapkannya rezim cukai yang lebih longgar,” mengutip riset CGS International.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah tengah melakukan kajian dan analisis terkait dengan cukai rokok. Hal ini dinyatakan oleh Purbaya saat ditanya apakah pihaknya berencana membatalkan cukai rokok.
Purbaya juga mengatakan kajian yang dilakukan oleh Menteri Keuangan berupa perhitungan seperti pendapatan yang berpotensi didapatkan oleh pemerintah lalu skema cukai yang akan berpotensi dilakukan oleh pemerintah.
Mengenai kemungkinan mengurangi porsi cukai rokok, Purbaya menyebut hal tersebut masih akan sangat tergantung dengan hasil analisis yang nantinya akan dilakukan.
“Tergantung hasil studi dan analisis yang kita dapatkan dari lapangan.” kata Purbaya, kemarin.
(fad/aji)





























