Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membuka peluang untuk melakukan unlocking value pada bisnis pusat data (data center). Terdapat dua opsi, yakni penawaran umum perdana (IPO) atau berupa investasi strategis (strategic investment).

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, mengatakan saat ini perusahaan telah mengoperasikan pusat data dengan kapasitas sekitar 148 megawatt (148 MW)dengan tingkat utilisasi di atas 75%. 

“Kita memiliki tiga jenis data center, yaitu hyperscale, enterprise, dan edge data center. Tidak hanya di dalam negeri, kita juga memiliki beberapa data center di luar negeri, contohnya di Singapura,” ujarnya dalam Public Expose Live 2025, Jumat (12/9/2025).

Honesti menjelaskan, ekspansi data center Telkom dilakukan sejalan dengan tren teknologi terkini, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang mendorong lonjakan kebutuhan kapasitas global.

Saat ini, Telkom tengah membangun fasilitas tambahan, termasuk kampus pusat data kedua di Cikarang dan penyelesaian kampus pertama di Batam, yang ditujukan menangkap potensi limpahan atau spillover dari Singapura dan Johor, Malaysia.

“Ke depan, data center tetap akan menjadi fokus kita, sesuai transformasi Telkom menjadi digital telco. Ada peluang juga untuk melakukan strategic partnership dengan mitra global, karena memang tren baru dari bisnis data center ini adalah meningkatnya global demand,” kata Honesti.

Terkait opsi korporasi, Honesti menegaskan perseroan belum memutuskan mekanisme yang akan ditempuh. “Untuk IPO, tentunya kita masih mengkaji apakah nanti melalui IPO atau strategic investment. Karena kita tidak mau langsung mengatakan IPO, tapi yang jelas data center adalah salah satu bisnis Telkom yang akan dilakukan unlocking value-nya. Struktur apakah itu melalui IPO atau melalui strategic investment, tentu nanti akan kita lihat mana yang memberikan valuasi yang lebih baik bagi perusahaan,” tegasnya.