Logo Bloomberg Technoz

Selain pusat data, Telkom juga tengah menyiapkan spin-off unit infrastruktur fiber optik ke entitas baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infraku/Infranexia), dengan nilai aset sekitar Rp150 triliun.

Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menjelaskan, pemisahan aset ini ditargetkan rampung tahap pertama pada akhir 2025 setelah mendapat persetujuan pemegang saham.

“Sekitar 50% aset infrastruktur Telkom, termasuk akses, agregasi, backbone, dan aset pendukung lain, akan dipindahkan ke Infranexia. Optimalisasi ini dibutuhkan untuk meningkatkan utilisasi jaringan fiber yang saat ini baru 40%,” kata Awaluddin.

Langkah-langkah strategis tersebut dilakukan di tengah kinerja Telkom yang menghadapi tekanan pada semester I-2025. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini relatif flat, dengan upaya menjaga margin EBITDA sekitar 50%.

(rtd/wep)

No more pages