Logo Bloomberg Technoz

Fitur Live TikTok Panaskan Situasi & Gerakkan Demo, Setuju/Tidak?

Redaksi
02 September 2025 16:46

Pembuat konten melakukan live streaming di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Selasa (9/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pembuat konten melakukan live streaming di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Selasa (9/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pegiat media sosial, Enda Nasution menyetujui fitur siaran langsung (live) TikTok dihentikan sementara. Hal ini dikarenakan berpotensi untuk mengumpulkan massa lebih banyak lagi melalui fitur dari platform tersebut di Indonesia.

“Saya sih termasuk yang setuju dengan penangguhan fiturnya ya,” kata Enda ketika dihubungi Bloomberg Technoz pada Selasa (2/9/2025).

Dia menuturkan pada saat ada insiden tewasnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) yang dilindas oleh kendaraan taktis milik Brimob Polda Metro Jaya Kamis malam (28/8/2025), peredaran informasi di media sosial meningkat terkait demonstrasi. 


Pengguna fitur live di TikTok pun banyak, hingga penontonnya ikut naik secara signifikan. Menurut Enda, tren siaran langsung lewat platform berbagi video tersebut seperti menonton aksi unjuk rasa dari jauh dan ada juga yang memberikan saweran selama live itu.

Kemudian dia menyoroti siaran langsung saat ada demo itu dapat menyulut emosi seseorang, karena kejadiannya tengah berlangsung secara real time dan dapat melihat kekerasannya juga tanpa diedit atau natural. Selain bisa terpancing emosi, dapat membuat penontonnya ingin hadir di lokasi.