Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memberi tahu para menterinya pekan ini bahwa dia akan mencari dukungan kabinet untuk mewujudkan rencana pendudukan penuh Jalur Gaza. Padahal rencana ini ditolak Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurut laporan media berbahasa Ibrani, beberapa menteri mengatakan Netanyahu menggunakan istilah "pendudukan Jalur Gaza" dalam percakapan pribadi saat menjelaskan visinya untuk memperluas operasi militer di Gaza—pergeseran nada yang mencolok saat pemerintah bersiap membahas masa depan Gaza.

Situs berita Ynet mengutip pejabat senior yang dekat dengan Netanyahu mengatakan, "keputusan sudah diambil—kami akan melakukan pendudukan penuh atas Jalur Gaza."

"Akan ada operasi bahkan di area di mana para sandera ditahan. Jika kepala staf tidak setuju, dia harus mundur," imbuhnya, merujuk pada Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir yang dilaporkan menentang rencana pendudukan Gaza, dilansir dari Times of Israel, Selasa (5/8/2025).

IDF saat ini menguasai sekitar 75% Jalur Gaza, tetapi berdasarkan rencana baru, diperkirakan militer juga akan menduduki wilayah yang tersisa—sehingga seluruh wilayah kantong tersebut di bawah kendali Israel.