Logo Bloomberg Technoz

IHSG dan Bursa Asia Berguguran Dipicu Sinyal Hawkish The Fed

Muhammad Julian Fadli
31 July 2025 19:07

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - IHSG terpeleset di zona merah sepanjang perdagangan hari ini. IHSG bergerak senada dengan Bursa Asia imbas tersengat sentimen global, terhadap arah pengguntingan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di sisa tahun 2025.

Pada Kamis (31/7/2025), IHSG ditutup melemah di posisi 7.484,33. Melemah 0,87% dan 65,55 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin.

Penutupan IHSG Sesi II pada Kamis 31 Juli 2025 (Bloomberg)

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, volume transaksi yang didominasi penjualan mencapai 41,63 miliar. Nilai transaksi sebesar Rp18,29 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebesar 2 juta kali diperjualbelikan.


Nyaris keseluruhan indeks sectoral melemah, dengan saham infrastruktur, saham barang baku, dan saham transportasi jadi yang paling parah dengan ambles 3%, 2,52%, dan 2,09%.

Sejumlah saham–saham yang melemah dalam dan menjadi top losers di antaranya saham PT Protech Mitra PerkasaTbk (OASA) yang jatuh 15% saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang drop 14,69%, dan saham PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) yang melemah 14,59%.